weslife - my love

Minggu, 03 Februari 2013

Makalah Makam Kawah Tengkurep

       MAKALAH
SEJARAH LOKAL

MAKAM KAWAH TENGKUREP





Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama   : Rino Haryanto          2010 131 201
            : Julia Nipa                  2010 131 208
            : Evi Yanti                   2010 131 205
            : Nur Fitri                    2010 131 211
            : Tri Agustina              2010 131 199
Kelas   : 5 E
Mata Kuliah : Sejarah Lokal
Dosen Pengasuh : M. Ananda Nata Wijaya, S.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2012/2013

KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia dan rahmat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan tugas sejarah ini yang berjudul  :
“KOMPLEKS PEMAKAMAN KAWAH TENGKUREP”.
          Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan pembaca dan sebagai penugasan mata pelajaran sejarah. Serta ucapan terima kasih kepada Bapak M. Ananda Nata Wijaya, S.Pd. selaku Dosen pembimbing mata pelajaran sejarah lokal yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Dan tak lupa juga kepada Bapak Irsan selaku juru kunci di kompleks pemakaman Kawah Tengkurep, yang telah memberikan berbagai informasi tentang keadaan di Kawah Tengkurep.
          kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa kekurangan, baik secara penulisan maupun hal-hal lain yang tidak kami ketahui. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam penyusunan makalah lain di masa yang akan datang.
                                                                       



      Palembang, 02 Desember 2012


Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................    i
DAFTAR ISI.........................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................    1
1.1.   Latar Belakang..........................................................................................    1
1.2.   Rumusan Masalah.....................................................................................    2
1.3.   Tujuan Penulisan.......................................................................................    2
1.4.   Manfaat Penulisan.....................................................................................    2
1.5.  Metode Penelitian......................................................................................    2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................    4
2.1. Sejarah Makam Kawah Tengkurep............................................................    4
2.2. Tata Letak Makam-Makam........................................................................    5
......... 2.2.1. Cungkup I.....................................................................................    5
......... 2.2.2. Cungkup II....................................................................................    6
......... 2.2.3. Cungkup III...................................................................................    6
......... 2.2.4. Cungkup IV..................................................................................    6
2.3. Gambar Prasasti Kawah Tengkurep............................................................    7
2.3.1. Gambar silsilah sultan.....................................................................    7
2.3.2. Gambar Silsilah kesultanan.............................................................    7
2.3.3.Gambar peneliti dan bapak Nirwan..................................................    8
2.3.4.Gambar gerbang utama masuk ke pemakaman sultan........................    8

BAB III PENUTUP...............................................................................................    9
3.1. Kesimpulan................................................................................................    9
3.2. Saran........................................................................................................    10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................    11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komplek makam kawah tengkurep dibangun pada tahun 1728 M oleh Sultan Muhammad Badaruddin Jayo Wikramo (SMB 1) yang berkuasa pada tahun 1724-1558 M. Makam ini terletak di kelurahan 3 ilir kecamatan ilir timur II. Makam ini adalah bangunan batu pertama sebelum membangun kuto tengkuruk dan masjid sultan (masjid agung). Kompelk makam dikelilingi oleh pagar tembok batu, dengan gapura masuknya terletak disisi selatan menghadap ke sungai musi.
Cirri khas bangunan adalah cungkupseperti kuali terbalik (kawah terbalik) cirri khas bangunan islam (kubah). Didalamnya bermakam Sultan Mahmmud Badaruddin 1, Ratu Sepuh (istri kesatu dari jawa tengah), Ratu Gading (isrti kedua dari klanten), Mas Ayu Ratu (istri ketiga dari cina) dan Nyai Mas Maimah (istri keempat dari Palembang) dan Imam Syayid Idrus Al’ Idrus dari Yaman Selatan.



1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa itu Kawah Tengkurep ?
2.      Bagaimana Sejarah terbentuknya Kawah Tengkurep ?
3.      Jelaskan isi dari cungkup-cungkup yang terdapat di Makam Kawah Tengkurep ?
4.      Bagaimana kriteria dari kompleks pemakaman kawah tengkurep ?

1.3. Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan Kawah Tengkurep
2.      Menjelaskan kriteria pemakaman Kawah Tengkurep
3.      Mengetahui sejarah Kawah Tengkurep
4.      Menjelaskan isi dari cungkup-cungkup yang terdapat di Makam Kawah Tengkurep ?

1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang sejarah Makam Kawah Tengkurep sebagai media pembelajaran sejarah bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

1.5. Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan beberapa metode yang dapat membantu dalam pengumpulan data. Dalam pengumpulan data kami banyak mengalami permasalahan karena kurangnya pengetahuan mengenai makam kawah tengkurep untuk itu dalam melakukan penelitian kami menggunaka beberapa metode diantaranya metode Observasi, wawancara, dan metode dokumentasi.

1.5.1.      Metode Observasi
Yaitu mengamati langsung hal-hal yang menjadi objek maksalah. Dari hasil peneliian ini kami menemukan makam sultan dan istri-istrinya beserta gurunya, dan cungkup-cungkup yang ada di makam kawah tengkurep beserta keturunan sultan.

1.5.2.      Metode Wawancara (interview)
Yaitu melakukan Tanya jawab secara langsung kepada Bapak Nirwan yang mengetahui tentang makam kawah tengkurep. Dalam kesempatan ini kami melakukan wawancara dengan kuncir Nirwan beliau mengatakan bahwa didalam kawah tengkurep ini banyak makam-makam sultan, dan keluarganya.

1.5.3.      Metode Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang sudah ada berkaitan dengan permasalahan. Dan juga kami melakukan pengambilan foto yang ada di makam kawah tengkurep.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Makam Kawah Tengkurep
Menurut cerita juru kunci kawah tekurep yang bernama Bpk. Nirwan, nama kawah tekurep diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan (Palembang: tekurep). Jika diukur dari tepian Sungai Musi, kompleks makam ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai. Di sisi yang menghadap Sungai Musi (arah selatan), terdapat gapura yang merupakan gerbang utama untuk memasuki kompleks makam.
Di dalamnya, terdapat empat cungkup. Yaitu, tiga cungkup yang diperuntukkan bagi makam para sultan dan satu cungkup untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat dan hulubalang kesultanan. Layaknya komplek pemakaman, Kawah Tengkurep dikelilingi tembok tinggi di sekelilingnya. Suasananya begitu teduh dengan pepohonan sehingga sangat nyaman bagi mereka yang berziarah.
Dahulu di masa-masa awal, Kambang Koci merupakan bagian dari komplek Kawah Tengkurep Konon, pada tahun 1151 H/ 1735 M, Sultan Mahmud Badaruddin 1 mewakafkan sebidang tanah yang cukup luas untuk pemakaman anak cucu serta menantunya.
Tanah pemakaman tersebut dinamakan Kambang Koci, yang berasal dari kata kambang (kolam) dan sekoci (perahu), karena jauh sebelumnya tempat itu merupakan tempat pencucian perahu. Pemakaman ini sempat nyaris tergusur untuk perluasan area pelabuhan. Namun usaha “pembumi-hangusan” itu tak pernah berjalan mulus. Konon, pada tahun 1997, telah disiapkan ratusan peti untuk memindahkan jasad-jasad terkubur ke tempat lain.
Namun tiba-tiba terjadi kecelakaan pesawat Silk air di perairan Sungsang, salah satu musibah terbesar dalam penerbangan Indonesia. Ajaibnya, jumlah korban tewas kecelakaan tersebut sama dengan jumlah peti yang rencananya untuk pemindahan kubur tadi. Akhirnya, peti tersebut digunakan untuk para korban kecelakaan.
Ketebalan bangunan pada makam ini mencapai 1 M. Oleh karena itu, bangunan-bangunannya tidak pernah direnovasi karena masih sangat kokoh. Hanya saja pengecatan pada temboknya saja lebih ditingkatkan.
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini merupakan salah satu dari belasan komplek pemakaman lainnya yang tersebar di sudut kota Palembang dan Pemakaman Kawah Tengkurep ini pun merupakan jejak sejarah dari para ulama dan sultan di era Pemerintahan Palembang Darussalam.
Berdasarkan dari catatan sejarah lama kota Palembang, Pemakaman Kawah Tengkurep ini dibangun pada tahun 1728 Masehi atas perintah dari Sultan Mahmud Badaruddin I atau nama lainnya adalah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo ( yang wafat pada tahun 1756 M ), kalau tidak salah, itu kurang lebih tidak lama setelah masa pembangunan Kompleks Makam atau Gubah Talang Kerangga ( 30 Ilir ) itu di selesaikan. Nama Pemakaman Kawah Tengkurep itu sendiripun diambil dari bentuk cungkup (kubah) -nya yang menyerupai sebuah kawah yang ditengkurapkan, atau kawah terbalik, ( kalau dalam bahasa Palembang adalah Tengkurep ).
Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini di dalamnya terdapat empat cungkup, tiga cungkup sengaja diperuntukkan bagi makam para sultan-sultan kota Palembang dan satu cungkup lainnya untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat kesultanan dan hulu-balang kesultanan kota Palembang.
Berikut nama-nama tokoh yang dimakamkan di Pemakaman Kawah Tengkurep :
2.2. Tata Letak Makam-makam
2.2.1. Cungkup I :  
1. Sultan Mahmud Badaruddin I (wafat tahun 1756 M)
2. Ratu Sepuh, istri pertama yang berasal dari Jawa Tengah
3. Ratu Gading, istri kedua yang berasal dari Kelantan (Malaysia)
4. Mas Ayu Ratu (Liem Ban Nio), istri ketiga yang berasal dari Cina
5. Nyimas Naimah, istri keempat yang berasal dari I Ilir (Guguk Jero Pager Kota Palembang Lamo)
6. Imam Sayyid Idrus Al Idrus dari Yaman Selatan (Guru Spiritual Sultan).

2.2.2. Cungkup II :
1. Pangeran Ratu Kamuk (wafat tahun 1755 M)
2. Ratu Mudo (istri P. Kamuk)
3. Sayyid Yusuf Al Angkawi (Imam/ Guru penasihat Sultan)

2.2.3. Cungkup III :
1. Sultan Ahmad Najamuddin (wafat tahun 1776 M)
2. Masayu Dalem (istri Najamuddin)
3. Sayyid Abdur Rahman Maulana Tugaah (imam Sultan dari Yaman)

2.2.4. Cungkup IV :
1. Sultan Muhammad Bahauddin (wafat tahun 1803 Masehi)
2. Ratu Agung (istri Bahauddin)
3. Datuk Murni Hadad (Imam Sultan dari Arab Saudi)
4. Beberapa makam lain yang tidak terbaca namanya
Di luar keempat cungkup itu, masih terdapat beberapa makam. Antara lain, Susuhunan Husin Diauddin, yang wafat dalam pembuangan oleh Belanda di Jakarta, 4 Jul 1826. Semula, Husin Diauddin dimakamkan di Krukut tetapi kemudian dipindahkan ke Palembang.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nama kawah tekurep diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan (Palembang: tekurep). Jika diukur dari tepian Sungai Musi, kompleks makam ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai. Di sisi yang menghadap Sungai Musi (arah selatan), terdapat gapura yang merupakan gerbang utama untuk memasuki kompleks makam.
 Ketebalan bangunan pada makam ini mencapai 1M. Oleh karena itu, bangunan-bangunannya tidak pernah direnovasi karena masih sangat kokoh. Hanya saja pengecatan pada temboknya saja lebih ditingkatkan.



3.2  Saran
Penelitian tempat-tempat bersejarah merupakan proses pembelajaran yang sangat patut dicontoh. Karena selain dapat mendalami materi pelajaran kita juga dapat mengenal berbagai tempat-tempat bersejarah yang ada disekitar kita. Selain sebagai metode pembelajaran, pengunjungan tempat-tempat seperti ini bisa mengurangi kepenatan dalam belajar. Oleh karena itu, dengan adanya praktek sejarah tentang pemakaman Kawah Tengkurep ini, dapat membuat mahasiswa merasa lebih termotivasi untuk belajar.



Daftar Pustaka

Narasumber :    Bapak Nirwan (Juru Kunci Pemakaman Kawah Tekurep)
Saragih, Meriati. S dkk ; 2006, Buku Panduan Museum Negeri Sumatera Selatan : Palembang, Museum Negeri Sumatera Selatan.





4 komentar:

  1. Makasih ya infonya dapat menambah pengetahuan kita semuanya
    Manfaat daun alami

    BalasHapus
  2. Ya sama2 nanti saya up date terbaru mengenai situs ini.

    BalasHapus
  3. Ya sama2 nanti saya up date terbaru mengenai situs ini.

    BalasHapus